Senin, 21 Mei 2012
cat
1. Jagalah kebersihan kandang, tempat makan, minum serta pasir tempat kotoran kucing mulai sejak anak kucing.
Bersihkan tempat makan dan minumnya setiap hari. Juga, jangan lupa
mencuci pasir dengan cairan disinfektan lalu jemurlah di terik matahari.
Kemudian isi wadah lagi dengan pasir yang bersih.
2. Madikanlah kucing paling tidak 2 minggu sekali, dan sebulan sekali kucing dikeramas dengan shampo khusus untuk kucing. Sama seperti di atas mulailah sejak masih anak kucing.
3. Selalu sediakan makanan dan air minum dalam kandang. Periksalah seberapa banyak makanan yang dihabiskan.
4. Jangan pernah memberi kucing makanan berupa ikan asin, karena dapat merontokkan bulu-bulunya. Memang dia tidak seperti kucing murah lainnya. Makanya agak sensitif juga.
5. Berilah waktu beberapa jam bagi kucing peliharaan Anda untuk bebas bermain di luar pagi, siang dan sore hari, tergantung cuaca.
6. Periksakan kesehatan kucing Anda sebulan sekali ke dokter hewan. Jangan lupa pula untuk memvaksin rabies setahun sekali. Walaupun merupakan kucing persia murah.
7. Jika keadaan memungkinkan, taruhlah kucing dalam ruang ber-AC. Dan perdengarkanlah musik klasik sewaktu ia berada dalam kandangnya karena cara ini bisa membuatnya menjadi lebih tenang.
8. Sisirlah bulu-bulunya dengan sisir khusus untuk kucing agar lebih rapi.
2. Madikanlah kucing paling tidak 2 minggu sekali, dan sebulan sekali kucing dikeramas dengan shampo khusus untuk kucing. Sama seperti di atas mulailah sejak masih anak kucing.
3. Selalu sediakan makanan dan air minum dalam kandang. Periksalah seberapa banyak makanan yang dihabiskan.
4. Jangan pernah memberi kucing makanan berupa ikan asin, karena dapat merontokkan bulu-bulunya. Memang dia tidak seperti kucing murah lainnya. Makanya agak sensitif juga.
5. Berilah waktu beberapa jam bagi kucing peliharaan Anda untuk bebas bermain di luar pagi, siang dan sore hari, tergantung cuaca.
6. Periksakan kesehatan kucing Anda sebulan sekali ke dokter hewan. Jangan lupa pula untuk memvaksin rabies setahun sekali. Walaupun merupakan kucing persia murah.
7. Jika keadaan memungkinkan, taruhlah kucing dalam ruang ber-AC. Dan perdengarkanlah musik klasik sewaktu ia berada dalam kandangnya karena cara ini bisa membuatnya menjadi lebih tenang.
8. Sisirlah bulu-bulunya dengan sisir khusus untuk kucing agar lebih rapi.

golden
Mengandangkan anjing
goldie berfungsi untuk melatih kedisiplinan. Pada dasarnya tidak
masalah goldie dikandangkan, terutama saat tidak ada yang mengawasi,
sehingga resiko kecelakaan (tersengat listrik, minum obat kimia, menelan
benda asing) bisa diminimalkan.
Untuk menghindari kebosanan dan untuk kesehatan anjing, pada jam-jam tertentu mereka mendapat kesempatan bermain di halaman. Jika tidak mempunyai halaman, paling tidak 1x sehari diajak jalan-jalan keluar rumah. selain untuk olah raga (goldie dan pemilik), juga untuk sosialisasi ke orang2 baru.
Perawatan Bulu
Memang pada suhu yang dingin, bulu akan lebih mengembang. Karena secara alami, tubuh akan beradaptasi agar tidak kedinginan. caranya dengan menumbuhkan dan menebalkan bulu kapas. jika di ruang tanpa ac, tidak masalah. Yang penting sirkulasi udara bagus dan kandang dalam kondisi kering selalu. Untuk perawatan anjing, bisa setiap hari dilap dengan kain kanebo untuk menjaga kelembaban dan membersihkan dari debu. Pertumbuhan bulu juga sangat dipengaruhi oleh nutrisi (makanan) dan vitamin bulu. Jadi intinya melakukan perawatan anjing berkala, adakalanya sebagian pecinta anjing pergi ke salon anjing untuk melakukan perawatan. Di tempat salon anjing juga bisa menambah informasi seputar anjing peliharaan.
Makan
Untuk makan, bisa memberikan Dog Food. Ada beberapa merk bisa digunakan, tergantung kebutuhan anjing. Untuk induk yang hamil dan menyusui, bisa digunakan dogfood premium-super premium khusus induk hamil dan menyusui dan anakan.
Untuk anjing dlm posisi idle (tidak hamil/ menyusui, bukan anakan), bisa diberi mereka dogfood dengan grade di bawahnya. Selain lebih efisien, juga sesuai dengan kebutuhan.
Takaran dogfood yang diberikan sangat tergantung dengan kondisi anjing, kerena meski di setiap kantong makanan sudah tertera takaran, terkadang tidak cocok dengan kondisi anjing.Terkadang dogfood bagus yang mahal tidak cocok dengan pencernaan anjing, jadi makanan akan terbuang percuma dan pertumbuhan anjing menjadi terganggu. Kejelian pemilik untuk mengamati perkembangan anjingnya dan jika harus, mencoba berbagai merk, sangat diperlukan.
Untuk menghindari kebosanan dan untuk kesehatan anjing, pada jam-jam tertentu mereka mendapat kesempatan bermain di halaman. Jika tidak mempunyai halaman, paling tidak 1x sehari diajak jalan-jalan keluar rumah. selain untuk olah raga (goldie dan pemilik), juga untuk sosialisasi ke orang2 baru.
Perawatan Bulu
Memang pada suhu yang dingin, bulu akan lebih mengembang. Karena secara alami, tubuh akan beradaptasi agar tidak kedinginan. caranya dengan menumbuhkan dan menebalkan bulu kapas. jika di ruang tanpa ac, tidak masalah. Yang penting sirkulasi udara bagus dan kandang dalam kondisi kering selalu. Untuk perawatan anjing, bisa setiap hari dilap dengan kain kanebo untuk menjaga kelembaban dan membersihkan dari debu. Pertumbuhan bulu juga sangat dipengaruhi oleh nutrisi (makanan) dan vitamin bulu. Jadi intinya melakukan perawatan anjing berkala, adakalanya sebagian pecinta anjing pergi ke salon anjing untuk melakukan perawatan. Di tempat salon anjing juga bisa menambah informasi seputar anjing peliharaan.
Makan
Untuk makan, bisa memberikan Dog Food. Ada beberapa merk bisa digunakan, tergantung kebutuhan anjing. Untuk induk yang hamil dan menyusui, bisa digunakan dogfood premium-super premium khusus induk hamil dan menyusui dan anakan.
Untuk anjing dlm posisi idle (tidak hamil/ menyusui, bukan anakan), bisa diberi mereka dogfood dengan grade di bawahnya. Selain lebih efisien, juga sesuai dengan kebutuhan.
Takaran dogfood yang diberikan sangat tergantung dengan kondisi anjing, kerena meski di setiap kantong makanan sudah tertera takaran, terkadang tidak cocok dengan kondisi anjing.Terkadang dogfood bagus yang mahal tidak cocok dengan pencernaan anjing, jadi makanan akan terbuang percuma dan pertumbuhan anjing menjadi terganggu. Kejelian pemilik untuk mengamati perkembangan anjingnya dan jika harus, mencoba berbagai merk, sangat diperlukan.


radga

genderuwo
Genderuwo
Genderuwo
is a type of the jinn, or spirits of ape-like human form of large and
stout with reddish black color, his body covered with thick hair that
grows on the entire body. Genderuwo especially known in the community in
Java (Sundanese people call it "gandaruwo" and the Javanese called it
"gendruwo"). Habitat is a favorite residential water stone, old
buildings, large trees or shady corners of the damp quiet and dark.
Domicile Center this creature believed to be in Donoloyo Teak Forest,
Sloghimo district, about 60 km east of Wonogiri, and in the White Weak,
Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo about 60 km west of Yogyakarta.

tuyull
Tuyul
Toyol
(Javanese: thuyul) in the mythology of the archipelago, especially in
Java, is a tangible ghost child or a runt with a shaved head. Other
depictions that are not agreed upon all the people
are colored silver, are social (in the sense of a community and a
leader), and sound like a chicken. Toyol be employed by an employer for
some reason people, especially stealing (money). To counteract tuyul,
people put crab in a corner of the house because tuyul trusted like crab
so he forgot the task owner. The incident is believed tuyul comes from
people who miscarried fetuses or infants who died at birth. Because it
comes from the baby, as well as characters tuyul children: love to play
(such as reports of people seeing a number tuyul playing at midnight).

omcong

Sundel Bolong

kunti
1. Hantu Kuntilanak
Kuntilanak figure depicted in the form of a beautiful woman. Kuntilanak described glad to terrorize the villagers
for revenge. Kuntilanak as appears always accompanied by fragrant
frangipani flowers. It is said that men who are not careful could be
killed after kuntilanak transformed into the blood sucking. Kuntilanak also loves to eat babies and harm pregnant women. In the horror stories and horror movies
on TV Malaysia, described kuntilanak kill prey by sucking the blood in
the neck, like a vampire. Somewhat different picture of Malays,
according to tradition, kuntilanak Sundanese tradition does not have a
hole in the back and only interfere with the appearance alone. The kind that has a hole in the back as the description above is called Sundel Bolong. Kuntilanak reportedly also like a certain tree as a "dwelling"

choco
Chocolate
i/ˈtʃɒkᵊlɨt/ is a raw or processed food produced from the seed of the tropical Theobroma cacao tree. Cacao has been cultivated for at least three millennia in Mexico, Central and South America. Its earliest documented use is around 1100 BC. The majority of the Mesoamerican people made chocolate beverages, including the Aztecs, who made it into a beverage known as xocolātl, a Nahuatl word meaning "bitter water". The seeds of the cacao tree have an intense bitter taste, and must be fermented to develop the flavor.
After fermentation, the beans are dried, then cleaned, and then roasted, and the shell is removed to produce cacao nibs. The nibs are then ground to cocoa mass, pure chocolate in rough form. Because this cocoa mass usually is liquefied then molded with or without other ingredients, it is called chocolate liquor. The liquor also may be processed into two components: cocoa solids and cocoa butter. Unsweetened baking chocolate (bitter chocolate) contains primarily cocoa solids and cocoa butter in varying proportions. Much of the chocolate consumed today is in the form of sweet chocolate, combining cocoa solids, cocoa butter or other fat, and sugar. Milk chocolate is sweet chocolate that additionally contains milk powder or condensed milk. White chocolate contains cocoa butter, sugar, and milk but no cocoa solids.
Cocoa solids contain alkaloids such as theobromine and phenethylamine, which have physiological effects on the body. It has been linked to serotonin levels in the brain. Some research found that chocolate, eaten in moderation, can lower blood pressure.[1] The presence of theobromine renders chocolate toxic to some animals,[2] especially dogs and cats.
Chocolate has become one of the most popular food types and flavors in the world. Gifts of chocolate molded into different shapes have become traditional on certain holidays: chocolate bunnies and eggs are popular on Easter, chocolate coins on Hanukkah, Santa Claus and other holiday symbols on Christmas, and chocolate hearts or chocolate in heart-shaped boxes on Valentine's Day. Chocolate is also used in cold and hot beverages, to produce chocolate milk and hot chocolate.
Cocoa mass was used originally in Mesoamerica both as a beverage and as an ingredient in foods. Chocolate played a special role in both Maya and Aztec royal and religious events. Priests presented cacao seeds as offerings to the gods and served chocolate drinks during sacred ceremonies. All of the areas that were conquered by the Aztecs that grew cacao beans were ordered to pay them as a tax, or as the Aztecs called it, a "tribute".[3]
The Europeans sweetened and fattened it by adding refined sugar and milk, two ingredients unknown to the Mexicans. By contrast, the Europeans never infused it into their general diet, but have compartmentalized its use to sweets and desserts. In the 19th century, Briton John Cadbury developed an emulsification process to make solid chocolate creating the modern chocolate bar. Although cocoa is originally from the Americas, today Western Africa produces almost two-thirds of the world's cocoa, with Côte d'Ivoire growing almost half of it.

After fermentation, the beans are dried, then cleaned, and then roasted, and the shell is removed to produce cacao nibs. The nibs are then ground to cocoa mass, pure chocolate in rough form. Because this cocoa mass usually is liquefied then molded with or without other ingredients, it is called chocolate liquor. The liquor also may be processed into two components: cocoa solids and cocoa butter. Unsweetened baking chocolate (bitter chocolate) contains primarily cocoa solids and cocoa butter in varying proportions. Much of the chocolate consumed today is in the form of sweet chocolate, combining cocoa solids, cocoa butter or other fat, and sugar. Milk chocolate is sweet chocolate that additionally contains milk powder or condensed milk. White chocolate contains cocoa butter, sugar, and milk but no cocoa solids.
Cocoa solids contain alkaloids such as theobromine and phenethylamine, which have physiological effects on the body. It has been linked to serotonin levels in the brain. Some research found that chocolate, eaten in moderation, can lower blood pressure.[1] The presence of theobromine renders chocolate toxic to some animals,[2] especially dogs and cats.
Chocolate has become one of the most popular food types and flavors in the world. Gifts of chocolate molded into different shapes have become traditional on certain holidays: chocolate bunnies and eggs are popular on Easter, chocolate coins on Hanukkah, Santa Claus and other holiday symbols on Christmas, and chocolate hearts or chocolate in heart-shaped boxes on Valentine's Day. Chocolate is also used in cold and hot beverages, to produce chocolate milk and hot chocolate.
Cocoa mass was used originally in Mesoamerica both as a beverage and as an ingredient in foods. Chocolate played a special role in both Maya and Aztec royal and religious events. Priests presented cacao seeds as offerings to the gods and served chocolate drinks during sacred ceremonies. All of the areas that were conquered by the Aztecs that grew cacao beans were ordered to pay them as a tax, or as the Aztecs called it, a "tribute".[3]
The Europeans sweetened and fattened it by adding refined sugar and milk, two ingredients unknown to the Mexicans. By contrast, the Europeans never infused it into their general diet, but have compartmentalized its use to sweets and desserts. In the 19th century, Briton John Cadbury developed an emulsification process to make solid chocolate creating the modern chocolate bar. Although cocoa is originally from the Americas, today Western Africa produces almost two-thirds of the world's cocoa, with Côte d'Ivoire growing almost half of it.

Senin, 14 Mei 2012
Simpanse Susui Anak Macan

SIMPANSE berusia 2,5 tahun bernama Dodo dilatih memberi susu kepada anak macan di kebun binatang Thailand.
Dalam rekaman video, dia terlihat menunjukkan kemampuannya memberikan susu di Kebun Binatang dan Peternakan Buaya Samut Prakarn, 40 kilometer selatan Bangkok.
Menurut BBC Indonesia, Dodo telah memberi susu di botol kepada anak macan berusia tiga pekan sampai lima bulan setiap hari selama lebih satu tahun.
Pelatih Dodo mengatakan mereka ingin menantang simpanse itu bergaul dengan anak macan.
Karena dia tidak menunjukkan ketakutan terhadap anak harimau itu maka mereka bekerja sama sampai menjadi kebiasaan simpanse.
“Dia tidak hanya memberi susu botol kepada anak macan itu namun juga bermain-main dengan mereka sambil menjauhkan susu botol itu”
Namun demikian kadang Dodo tidak peduli akan tugasnya memberikan susu di botol dan hanya duduk bermain-main.
“Dia tidak hanya memberi susu anak macan itu namun juga bermain-main dengan mereka sambil menjauhkan susu botol itu,” ujar Raksika Chueawong, bocah berusia 10 tahun yang datang ke kebun binatang itu.
Menurut pekerja di kebun binatang, Dodo dan anak macan itu menarik perhatian banyak wisatawan yang ingin mengabadikannya dalam gambar.
“Mereka itu lucu, hewan-hewan muda yang bermain bersama. Pengelola kebun binatang melatih kera dan mereka juga meminta kera bermain dengan harimau kecil,” ujar Jakkrit Jakrabatra.
Karyawan kebun binatang mengatakan Dodo cepat belajar mengenai cara memberi susu anak macan,
“Dodo tidak kesulitan seperti dia tahu bagaimana memegang botol susu. Saya hanya mengajarinya sedikit dan tinggal bersama anak macan. Saya mengajarinya setiap hari sehingga dia bisa melakukannya bahkan kadang-kadang bermain dengan anak macan itu,” kata Sirinaj yang telah bekerja selama 20 tahun di kebun binatang itu
Langganan:
Postingan (Atom)